Kamis, 08 Oktober 2015

Semangat Pagi!! Itulah yang biasa saya dengar belakangan ini dan biasanya saya akan balas dengan PAGI! yang lebih kencang, Ada maknanya loh! Menunjukkan semangat dan antusiasme secara psikologis bahwa meskipun seharian beraktivitas saya akan merasakan energi seperti layaknya bangun pagi. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi.. bukan uang ya tentunya hehe tapi nilai yang saya rasa mempunyai efek besar terhadap berkembangnya dunia ini... Mau tau ga?? yukk.. scroll lagi mousenya..


Ga perlu scroll ya mousenya iyalah baru berapa kata.. udah lihat gambar di ataskan? ya Nilai itu adalah Respect atau respek atau menghormati. Menurut kamus Oxford kata tersebut berarti "a feeling of admiration for somebody/something because of their good qualities or achievements". Intinya sih admiration. Ibaratnya kalo kita admire atau mengidolakan seseorang kita pasti ingin mencontohnya dan menghargai semua yg dilakukannya kan. Begitu juga dengan nilai atau value respect, Kalo kita mempunyai nilai respect kita akan bisa menghargai dan menghormati dengan tulus dan tanpa pamrih apa yang orang lain anut.


Emang penting punya nilai ini? INGAT! kita tidak sendiri hidup didunia ini dan pada hakikatnya manusia adalah zoon politicon, makhluk sosial loh kita ini. Kita butuh orang lain dalam mencapai tujuan kita. Misalnya sebagai contoh kita bekerja di sebuah perusahaan, dalam perusahaan itu tidak mungkin sendirikan pasti ada atasan, ada bawahan, rekan kerja yang mempunyai latar belakang dan watak yang berbeda. Apalagi Indonesia memiliki beragam suku dan golongan. Bayangkan kalo kita tidak saling menghargai? kira kira bisa ga ya kerja sama? Nah dengan nilai respek itulah yang akan sangat membantu kita untuk berempati, menghargai dan menghormati mereka sehingga kita dapat bekerja sama dengan mereka, dekat dengan mereka dan saling membantu dengan tulus. Indah bukan ?
Karir kerja kitapun akan meningkat dengan kita disukai orang disekitar kita kan ? Kalian maukan di sebut sebagai profesional yang nasionalis? karir melesat dan mengabdi kepada bangsa.

Masih belum percaya pentingnya nilai respek itu?
Presiden Ke -3 Republik Indonesia, atau nama bekennya adalah Gusdur. Beliau dikenal sebagai Bapak Pluralisme Indonesia. Beliau  adalah tokoh islam yang sangat dihormati di Indonesia maupun di dunia. Beliau memperjuangkan hak-hak kaum minoritas, yang dibelanya adalah kemanuasiaannya bukan suku atau rasnya. Meskipun beliau banyak di tentang oleh berbagai pihak beliau tetap mengedepankan berlangsungnya Bangsa Indonesia ke depannya. Beliau mengajarkan kepada kita bangsa Indonesia untuk saling menghargai dan menghormati kepada sesama tidak peduli berasal dari mana. Inspiratif bukan ?? Percaya kan sekarang pentingnya respek itu..

Udah tau kan pentingnya respek? dan bahkan mantan Presiden kita pun memperjuangkan nilai respek itu.. Kita sebagai manusia yang mempunyai nilai respek akan mendapatkan berkali-kali lipat rasa menghargai dan empati yang kita berikan kepada orang lain berbalik kepada kita. Menjadikan lingkungan sekitar kita menjadi lingkungan yang damai dan saling mencintai (asikk dah)..Kita dapat memberikan manfaat yang banyak bagi orang disekitar kita dengan kita menghargai semua value yang mereka anut. Yang terpenting adalah menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar berasal dari jiwa empatinya.. 

Yuk sebelum saya berpisah.. tonton dulu video di bawah ini...biar kalian yakin  bahwa respek itu adalah kekuatan.. respek itu adalah keindahan dan respek itu adalah kemanusiaan.. CHEERS!!!




Kamis, 26 Februari 2015

Setelah nonton Film "Sebelum Pagi Terulang Lagi"

Tak sengaja pas saya membuka Youtube dan searching film Indonesia muncul film ini. Dan membuat saya ingin nulis tentang film tersebut, karena meaningful dan banyak pelajaran yang dapat diambil. Tentang korupsi dan perjuangan orang tua yang sabar menjalani cobaan keluarga. Check this out guys

Film "Sebelum Pagi Terulang" merupakan pemenang Piala Dewantara kategori Cerita Panjang Bioskop dalam ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2014. Film yang di sutradarai oleh Lasja F.Susatyo ini bercerita tentang potret kehidupan sebuah Keluarga yang terseret oleh kasus korupsi karena ulah anaknya yang bernama Satria. Satria diperankan oleh Fauzi Baadila merupakan anak dari Yan (Alex Komang) dan Ratna (Nungki Kusumastuti), yang sukses dengan usaha kontraktornya.

Suatu ketika ada proyek pembangunan pelabuhan dibawah kantor perhubungan, yang disana Yan memiliki jabatan tinggi. Dian (Adinia Wirasti) anak perempuan Yan bertunangan dan akan menikah dengan Hasan (Ibnu Jamil), seorang anggota DPR. Dikenalkanlah Hasan dengan Satria, dan Satria dikenalkan dengan anggota DPR lain yang satu partai dengan Hasan. Pertemuan ini menajdi awal dari petaka cerita dalam film ini. Singkat cerita Satria, Hasan, dan koleganya mempunyai rencana untuk memenangkan tender proyek tersebut. Akhirnya proyek berhasil didapat dan Satria selaku pemenang proyek dan kontraktor memberikan gratifikasi kepada sejumlah orang & perusahaan yang telah membantu proses pemenangan tender. Firman (Teuku Rifnu Wikana) kakak dari Satria yang baru saja bercerai dengan istrinya terlibat menjadi orang yang mengirim uang ke para kolega. 

Satu persatu masalah bermunculan, Firman menyukai istri dari Sopir Yan (Ringgo Agus Rahman). Bahkan masalah semakin rumit ketika mengetahui bahwa Hasan sudah memiliki istri, dan istrinya mendatangi Dian bersama anaknya, akhirnya pernikahan dibatalkan. Yan dan Ratna makin hancur ketika mengetahui Firman ditangkap oleh KPK,selang tak lama Satria juga ditangkap. Anggota DPR yang dikenalkan oleh Hasan sudah tertangkap KPK terlebih dahulu. Ada nenek Soen (Maria Oente) yang memiliki peran sebagai penengah dalam situasi keluarga ini. Dan semua mulai sadar ketika nenek Soen meninggal dunia, tidak lama setelah Dian batal menikah. 

Dalam cerita ini juga menggambarkan seorang Ratna yang merupakan Dosen Filsafat tidak bisa mempraktekan teori yang dia ajarkan kepada mahasiswanya. Pesan yang dapat diambil menurut saya adalah Pendidikan akhlak dan moral kepada anak sangatlah penting agar ketika dewasa bisa mengetahui yang baik dan memang benar. Firman tidak akan cerai jika berperilaku baik, Satria tidak akan korupsi jika tidak haus uang, dan Dian akan mendapatkan suami yang baik jika berhati-hati. 

Nah, itu secara singkat cerita dari Film "Sebelum Pagi Terulang lagi". Semoga dapat mengambil manfaatnya. Jaya terus film Indonesia..!!
Yang pengen nonton bisa streamingan di Youtube, nih linknya  :D